Takwa
Kata Takwa sangat popular. populer di lidah, telinga
kita. tapi bisa jadi blm popular dlm pengertiannya yg sesungghnya, blm populer
juga dlm pengamalan dan keseharian kita.
Maasyiral, ada yg memberikan ilustrasi ttg ketakwaan
dgn bertanya, bgmn engkau lakukan jika
berjalan di suatu jalan yg penuh duri yg ada dlm perjalanan itu lembah2
yg curam. Dia menjawab, aku sgt berhati2. Kemddian dikatakan kpdnya, demikian
jugalah dgn takwa, dlm hidup ini engkau harus sgt berhati2, jgn sampai
terkena duri jalanan atau terjatuh di jurang yg dalam.
Takwa dan budi luhur
Biasanya, takwa diterjemahkan sebg rasa takut
kepada tuhan. Namun, sebenarnya takwa lbh dari itu. Segi-segi yg
menonjol terdapat dlm arti takwa adalah rasa kehadiran Tuhan, yg dlm
agama disebut rabbaniyah, yg juga meliputi sikap pribadi yg
scr bersungguh2 berusaha memahami dan menaatinya.
Itu berarti ada kaitan antara takwa dan budi luhur. Rasulullah bersabda,
أكثر ما يدخل
الناس الجنة، تقوى اللّه وحسن الخلق
yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surge
adlh takwa kpd Allah dan budi luhur.
Rasa
takut dan harapan.
Banyak juga ulama yg berpandangan bahwa takwa sesungguhnya
adl gabungan antara rasa takut dan harapan. Alasan mereka,
ketika melaksankan perintah Allah dan menjauhi larangannya,sesungghnya
sedang memupuk harapan akan memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat,
yaitu surge. Dan pada saat yg sama, dia juga dihantui rasa takut akan
terjerumus ked lm api neraka.
Lalu apa maksud dari takwa,
Takwa dari segi bahasa pada mulanya berarti menjaga diri
dari sesuatu yg membahayakan, menghindar,
Apapun yg anda hindari, maka itu berarti anda tlh bertakwa dari nya.
Pengertian ini kemudian mengalami penyempitan makna atau
menjadi lebih spesifik ketika dikaitkan dgn hokum agama.
Bertakwa kpd allah, artinya menghindari apa yg dilarangya. Menghindari
murkanya, menghindari ancamannya.
Jadi, Takwa, menjaga diri dari segala perbuatan dosa dgn
melaksanakan segala yg diperintahkan dan meninggalkan segala yg dilarang oleh
Allah swt. Pengertian takwa scr terminologis ini sejalan dgn hadis
yg diriwayatkan oleh imam at-Tirmidzi yg menyebutkan bahwa rasulullah memerintahkan
manusia utk bertakwa di mana saja ia berada. Apabila seseorang terlanjur
melakukan suatu kejahatan atau perbuatan dosa, maka segeralah ia bertobat
dan menebusnya dgn melakukan kebaikan.
عن
أبي ذر الغفاري رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة
الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن”
رواه الإمام أحمد والترمذي
رواه
الإمام أحمد [ 21354 ] و الترمذي [ 1987 ] و قال : ( حديث حسن صحيح
Dwitunggal
Seseorang yg mengaku beriman, Keimanannya blm sempurna
jika ia tdk bertakwa, yakni mewujudkan
imannya itu ke dalam bentuk nyata dgn beramal saleh atau berbuat kebaikan. Karena
itu, tuntutan utk beriman yg sering disebutkan dlm alquran sering
dirangkaikan dgn perintah utk bertakwa
Dengan kata lain, iman dan takwa adlh dwitunggal, yg satu
tidak akan sempurna tanpa kehadiran yg lain.
وَلَوۡ أَنَّهُمۡ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَمَثُوبَةٌ۬ مِّنۡ عِندِ
ٱللَّهِ خَيۡرٌ۬ۖ albaqarah 103
Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya
mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah
lebih baik,
وَإِن تُؤۡمِنُواْ وَتَتَّقُواْ فَلَكُمۡ أَجۡرٌ عَظِيمٌ۬ ali imran 179
Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya;
dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar.
إِنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٌ۬ وَلَهۡوٌ۬ۚ وَإِن
تُؤۡمِنُواْ وَتَتَّقُواْ يُؤۡتِكُمۡ أُجُورَكُمۡ وَلَا يَسۡـَٔلۡكُمۡ
أَمۡوَٲلَكُمۡ (٣٦) Muhammad 36
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda
gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala
keppadamu dan Dia tidak akan memint harta-hartamu.
Dibalik prbedaan
syariat, trdapat prsamaan tarikat & hakikat. Jgn menilai sseorang dr pndpat
& mazhabny yg brmacam2, tp ukur dr ketakwaannya, akhlak & amal saleh yg
ia lakukan srta kontribusinya bagi kebaikan bersama: kepentingan kaum muslim
& slruh dunia...
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَـٰكُم مِّن ذَكَرٍ۬ وَأُنثَىٰ
وَجَعَلۡنَـٰكُمۡ شُعُوبً۬ا وَقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَڪۡرَمَكُمۡ
عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَٮٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ۬ (١٣)
Allah swt tidak membedakan derajat mannusia berdasarkan suku,
bangsa, atau bahasanya. Perbedaan antara satu manusia dengan yg lainnya dinilai
berdasarkan takwanya. Siapa yg paling bertakwa, maka dialah yg derajatnya
paling mulia di sisi Allah.
Keistimewaan takwa
Orang yg bertakwa memiliki derajat yg sangat tinggi di sisi Allah. Karena
itu, orang yg bertakwa memperoleh berbagai keistimewaan.
·
Di akhirat nanti, orang yg bertakwa
dijanjikan tempat kembali yg terbaik, yaitu surge zariyat 15
إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِى جَنَّـٰتٍ۬ وَعُيُونٍ
sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata
air-mata air,
·
Adapun di dunia, ia
diberikan kelebihan furqan, yakni petunjuk utk dapat membdakan yg hak dan batil.
8.29 alanfaal
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَتَّقُواْ ٱللَّهَ يَجۡعَل
لَّكُمۡ فُرۡقَانً۬ا
Hai
orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada ALlah, Kami akan memberikan
kepadamu Furqaan
·
Dimudahkan segala
urusannya 65.4 ath-thalaq
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مِنۡ أَمۡرِهِۦ يُسۡرً۬ا
Dan
barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya.
.
·
Dan dilimpahkan kpdnya berkah dari
langit dan bumi
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا
عَلَيۡہِم بَرَكَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَـٰهُم
بِمَا ڪَانُواْ يَكۡسِبُونَ
Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya
.
·
Al-Quran menegaskan bahwa Bekal terbaik
yg akan dibawa mati oleh manusia adlh takwanya, spt dinyatakan dlm firman-Nya
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۚ وَٱتَّقُونِ
يَـٰٓأُوْلِى ٱلۡأَلۡبَـٰبِ
Berbekallah,
dan sesungguhnya bekal terbaik adalah takwa, dan bertakwalah kepadaku hai
orang2 yg berakal.
Beramal saat berada dlm masjid adl wujud ketakwaan dan keimanan.
t
kwa duniawi ukhrawi
Maasyr, Takwa ada dua macam, ada takwa duniawi dan ada takwa ukhrawi. Krn perintah
Allah ada yg berkaitan dgn perintah di dunia, dan ada jg perintah yang berkaitan
yg daampaknya baru kita termukan di akhirat.
Allah melarang ssorang memakan mknn yg kotor.krn ,
kalau mmknny dia akan sakit. Orang yg betkwa tdk akan memkn mknn yg
kotor.
Allah melarang seorang malas, krn dgn kmlsan, dia akan melarat
dan jatuh miskin. Orang yg bertakwa adl yg
bekerja keras.
Itu aspek duniawi.
Adpn aspek ukhrawinya, maka Allah mmerinthkan kita sholat. siapa yg
tdk sholat,maka di dunia, dia tdk akan mendaatkan balasannya atau akbiatnya, tp
akan mendapatkn balasanya di akhirat.
Siapa pun yg solat jg demikia, kalaupun dia mendapat ketenangan di
dunia, itu baru dp. Ganjaranya, akan dia temukan di akhirat.
Orang yg bertakwa adl yang memerhatikan kedua aspek
ini. Aspek duniawi dan aspek ukhrawi.
Cara meraih takwa
Masasy, takwa adalah kata yg menggabarkan segala macam
kebajikan.
Alquran menyebutkan sekian banyak cara utk meraih takwa. Mari kita lihat
satu dua hal yg digaris bawahi alquran.
Yg pertama, berlaku adil almaidah ayat 8
اعدلوا هو اقرب للتقوى
BERlaku
adillah krn itu jalan yg lbh dekat menuju takwa.
Adil adlh menempatkan ssuatu pada tempatnya. Adil adl memberikan
oranglain haknya, dgn cara, jalan dan waktu yg sesingkatn2nya. Kalau anda
memberikan hak, tapi memperlambat, maka itu tidak berlaku adil.
Yg kedua yg disinggung alquran ttg takwa adalah, memaafkan albaqarah 237
وان تعفو اقرب
للتقوى
Memafkan
adl jalan plg dekat utk meraih takwa.
Maafkanlah, hapuslah
kesalahan org lain. Jgn ingat2 lagi. Dan itu akan mengantar ssorang utk
bertakwa, utk meraih kedudukan yg tinggi.
Yg ketika mengagungkan syiar Allah, alhajj 32
ذلك ومن يعظم شعائر الله فإنها من تقوى القلوب
Siapa yg mengagungkan lambang2 keagamaan. Maka itu juga pertanda
bahwa dia memiliki ketakwaan. Agungkanlah lambang2 allah. Lambang2 agama. Mengagungkannya dgn merasakannya kebesaran
Allah ktk itu, jalan tsb mengantar sesorang meraih ketakwan
.
Maasy. Allah menjanjikan,
·
Memberikan jalan keluar dari setiap
kesulitan
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar
Siapa yg bertkwa kpd Allah, Allah akan menunjuki baginya jalan
keluar bagi kesulitannya dan akan diberi rejeki oleh Allah dari suatu arah
yg tdk diduga2nya. Siap yg bertakwa kpd Allah,maka persoallnya akan
dipermudah. Siapa yg bertakwa kpd Allah, maka Allah akan mengampuni
dosa2nya.
Maasyiral, orang yg bertakwa adlh orang yg berjalan yg tdk membawa
fitnah. Yg kalimat2nya melipur lara. Kalau beruntung dia bersyukur. Klo
terkena musibah dia bersabar. Klo ditegur dia menyesal, dan kalau dimaki dia
tersenyum sambil memaafkan, siapa yg bersalah kpdnya. It tanda2 dari orang2
yg bertakwa, dan itu yg kita upayakan utk menennya slam bulan.
للهم اجعلنا من المتقين الابرار و لا تجعلنا من المفسدين الاشرار
Dan
berbakti, dan jangan jadikan yg melakukan perusakan dan kejahatan
Takwa bukan satu tingkat dari ketaatan kpd Allah. Tp ia adl penamaan
bg stiap org yg beriman dan mengamlkn ama saleh. Ssorg yg mencapai puncak ketaatan adl org yg
betkwa. Tp yg belm mencapai puncaknya pun, yg blm luput sama skali dari dosa,
juga dinamai orang yg bertakwa. Siapa yg mengerjakan kebajikan,meski sebagiannya,
ia menyandang ketakwaan.
ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا
رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ (٣) وَٱلَّذِينَ
يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأَخِرَةِ
هُمۡ يُوقِنُونَ (٤) أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
عَلَىٰ هُدً۬ى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (٥)
Yaitu
mereka yg beriman kpd yg gaib, yg melaksanakan shalat scr berkesinambungan dan
sempurna, dan menafkahkan sebagian rejeki yang kami anugerahkan kpd mereka. Dan
mereka yg beriman kpd yg telah diturunkan kepadamu dan yg telah diturunkan
sebelummu, serta tentangkehidupan akhirat mereka yakin, mereka itulah yg berada
di atas petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang2 yang beruntung.
Ayat 3 sampai 5 menyebutkan sebgian sifat dari orang2 yg
bertakwa.
Pertama adl percaya kpd yg gaib.
Stlh menjelaskan alquran sbg huddan lilmuttaqin, dijelaskan sifat2 orang
yg bertakwa, yaitu mrk yg beriman kpd yg gaib, yg puncaknya adl beriman
kpd Allah. Banyk hal gaib bagi manusia. Yg dimaksud dlm ayat ini adl hal
gaib yg diinformasikn oleh alquran dan sunnah. Jika sst dapat dilihat, diraba, dan
diketahui hakikatnya, itu bukan lagi gaib. Sebaliknya, jika tdk tahu
hakikatnya, tdk dapat melihat atau merabany, dan ia diinfokan oleh quran sunnah,
maka ia gaib dan menjadiobjek iman.
Jika demikian, apa yg diimani pasti sst yg abstrak, tdk terlihat
atau terjangkau. Puncaknya,adl percaya kpd wujud dan keesaan Allah,
serta info2 dari Allah. Itu sebabnya ada yg memahami bil gaib pada ayat
ini adalah Allah. Jadi, sifat pertama orang yg beriman adl percaya kpd Allah.
Jika sdh percaya kpd Allah dgn akal dan kalbu tanpa paksaan, maka yg diinfokan
oleh-Nya itu , baik tahu hakikatnya atau tidak, anda pasti tetap akan percaya.
Apalagi kata pakar, Anda harus percaya bukan karena
anda tahu, tetapi krn Anda tdk tahu.
Ada juga yg memahami ayat ini dlm arti percaya dlm keadaan gaib,
yakni tdk hadir di tengah orang banyak. NAnti akan dijelaskan pda ayat
berikutnya, ada orang munafik yg beriman hanya dgn lidahnya ktk ia
berada di tengah kelompok manusia, maka org yg betakwa adlh yg tetap percaya
ktk ia sendiri, tdk ada org yg melihat atau mendengarny.
Pemahaman ini mengaitkan yg gaib dgn subjek yg percaya, pendapat lain
mengaitkannya dgn objek yg dipercayainya itu gaib, tidak hadir bersama
mereka. Yakni, walau rasulullah tidak ada dan bukti2 kerasulan tdk mrk
saksikan dgn mata kepala. Ini pendapat minoritas—dari segi makna dan aspek kebahasaan
dpt dibenarkan.
Sifat kedua dari orang yg bertakwa—dan memperoleh manfaat dari
al-qur`an—adl merk yg melaksanakan
salat scr benar dan berkesinambungan. Salah satu kesalahan popular
menerjemahkan ayat ini adlaah menerjemahkanny dgn mendirikan
salat. Ini krn para penerjemah menduga kata yuqiimun terambil dari kata
qaama yg berarti berdiri. PADAHAL tidak seorang mufassir pun yang
memahaminya dlm arti berdiri atau mendirikan.
Sifat ketiga adalah menafkahkan apa yg dimiliki dgn tulus setiap saat dan scr berkesinambungan,
yg wajib atau yg sunnah, utk kepentingan pribadi, keluarga, atau siapapun yg
butuh—sebagian dari apa yg kami—yakni Allah—anugerahkan kpd mereka.
Sedangkan Sebagian sisa
harta, mereka tabung utk persiapan masa depan pribadi, keluarga, masyrkat.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa orang yg bertakwa hendaknya
bekerja dan berkarya sebaik mungkin sehingga memperoleh hasil yg melebihi
kebutuhan jangka pendek danjangka panjang serta dpt membantu orang lain.
Sifat keempat, orang yg bertakwa adlh yg percaya dgn apa yg diturunkan kepadamu—hai
Muhammad-yakni alquran –dan apa yg diturunkan kepada para nabi sebelummu, yakni
taurat, injil dan zabur serrta dgn keniscayaan kehidupan hari akhirat spt
hisab, surga, neraka.
Kata sepanjang saat dipahami dari penggunanan bentuk kata kerja
mudhari yakni kata kerja masa kini dan yg akan dating, yg digunakan oleh kata
yu`minuun.
وبالاخرة هم
Ayat ini mendahulukn objeknya, yaituu akhirat, sblm kata kerjanya,
utk mengisyaratkan betapa besarnya perhatian mrk ttg akhirat.
yuuqinuun